Nah, apakah rooting itu?
Rooting adalah proses yang dilakukan oleh pengguna ponsel untuk memodifikasi Operating Systemnya (Os-nya), dalam hal ini Os Android, untuk memperoleh kendali yang penuh terhadap subsistemnya. Dengan cara ini, para pengguna ponsel dapat menghilangkan beberapa keterbatasan yang ada dalam ponsel mereka, yang merupakan bawaan dari pabrik.
Lalu, bagaimana cara melakukan rooting? Langkah pertama adalah dengan melakukan backup terhadap ponsel Anda, karena proses rooting ini berpotensi untuk malah merusak ponsel, alih-alih meningkatkan performanya. Langkah kedua, adalah dengan membuka kunci (unlock) bootloader. Sedangkan langkah terakhir adalah dengan memperoleh root akses atau akses super bagi pengguna.
Namun, sebelum Anda melakukan root, ada baiknya Anda mengetahui terlebih dahulu beberapa istilah dalam rooting ponsel Android tersebut. Nah, berikut ini adalah istilah-istilah yag sering ada dalam dunia rooting:
Apps2SD: Aplikasi yang digunakan untuk memindahkan program dari internal memori ponsel ke micro SD card. Aplikasi ini haya berguna jika ponsel Anda sudah diroot. Aplikasi ini sangat populer dikalangan pengguna ponsel yang memiliki internal memori kecil.
ADB (Android Debug Bridge): sarana berupa baris perintah yang memungkinkan Anda untuk berkomunikasi dengan emulator ataupun peralatan Android yang terhubung.
Android: Sistem operasi berbasis Linux yang menggerakkan ponsel yang ingin Anda root tersebut.
Android 1.0-1.1: Android versi pertama dan kedua, Android 1.0 dirilis pada tanggal 23 September 2008 pada ponsel HTC Dream.
APK (Android Application Package): Format dimana aplikasi Android dikemas.
Alpha: Tahap pertama pengujian perangkat lunak. Program dalam tahap ini sering tidak stabil, yang dapat menyebabkan crash atau hilangnya informasi, banyak ROM populer dan Kernel berada dalam tahap Alpha mereka.
Baseband: menggambarkan sinyal dan sistem dimana rentang frekuensinya diukur dari tingkat rendah mendekati nol sampai ke tingkat yag paling tinggi.
Boot Animasi: animasi yang dimainkan saat telepon Anda powering up, beberapa ROM sering menyertakan animasi khas mereka sendiri.
Bootloader: program yang mengendalikan kegiatan startup perangkat Anda.
Bootloop: Efek samping ketika proses rooting mengalami kesalahan, relatif tidak berbahaya. Yang terjadi adalah telepon Anda terjebak dalam siklus animasi booting tanpa akhir.
Beta: tahap pengembangan perangkat lunak yang datang setelah Alpha. Meskipun aplikasi di Beta umumnya lebih stabil, tetapi mereka masih belum dianggap siap untuk diluncurkan secara resmi. Pada umumnya beberapa sofware non-profesional berada dalam tahap Beta untuk jangka waktu yang lama.
Cache: itu adalah area khusus pada memori perangkat Anda, dimana data disimpan agar nantinya bisa diakses lebih cepat.
CPU (Central Processing Unit): Hardware atau perangkat keras yang menangani pengolahan semua informasi yang diperlukan.
Cupcake: ini adalah nama untuk Android 1.5, dirilis pada tanggal 30 April 2009, updatenya didasarkan pada kernel Linux 2.6.27.
Dalvik: ini adalah mesin virtual Android, yang berfungsi untuk menjalankan file executable Dalvik (dex.).
Dalvik Cache: cache yang terpisah ini dimaksudkan untuk menyimpan informasi tentang aplikasi Anda agar mereka dapat diakses lebih cepat, Anda akan sering diminta untuk menghapus cache ini dan chace biasa lainnya ketika flashing kustom ROM dan Kernel.
Donut: ini adalah nama untuk Android 1.6, dirilis pada tanggal 15 September 2009, update ini didasarkan pada kernel Linux 2.6.29
Éclair: ini adalah nama untuk Android 2.0, dirilis pada tanggal 29 Oktober 2009, update ini didasarkan pada kernel Linux 2.6.29
Exploit:ini bukanlah istilah yang secara khusus terkait dengan OS Android, melainkan untuk komputasi secara umum. Exploit adalah proses mengambil keuntungan dari kerentanan pemrograman untuk membuat sesuatu yang tidak terduga terjadi.
EXT (Extended File System): EXT adalah sistem file pertama dibuat khusus untuk kernel Linux.
Force Close: mematikan secara paksa sebuah aplikasi.
Flashing: menghapus sebuah ROM dalam sebuah perangkat.